Faktor-faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Siswa
     

Sandy Suwardi Suherman

E-mail: sandysuwardysuherman@smkn3bandung.sch.id

SMKN 3 Bandung

   Link PDF :   [pdf-embedder url="https://smkn3bandung.sch.id/wp-content/uploads/2023/06/How-to-Stop-Procrastinating.pdf" title="How to Stop 

Fenomena yang terjadi saat ini di setiap sekolah adalah permasalahan siswa yang terlambat mengumpulkan tugas sehingga nilainya di bawah standar. Hal ini terjadi karena siswa sering menunda pengerjaan tugas. Penundaan pengerjaan tugas ini disebut prokraktinasi akademik. Oleh karena itu, secara khusus artikel ini akan mengkaji tentang faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik pada siswa. Artikel ini merupakan studi literatur, dimana pengumpulan datanya berasal berbagai jurnal maupun buku yang dianalisis sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Pencarian jurnal maupun buku dilakukan secara online melalui mesin pencari google cendekia. Prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada tugas akademik yang dilakukan secara sadar dengan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan dan tidak penting, tidak bertujuan, tidak memperhatikan waktu sehingga menimbulkan akibat negatif atau kerugian pada pelakunya. Seseorang yang melakukan prokrastinasi dapat dikatakan sebagai salah satu perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan cenderung untuk tidak segera memulai suatu kerja ketika menghadapi suatu tugas. Prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai segi karena prokrastinasi ini melibatkan suatu unsur masalah yang kompleks antara satu dengan yang lainnya. Jika dikaitkan dengan kegiatan belajar, siswa akan berusaha untuk mendekatkan pada hal-hal yang menyenangkan. Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik pada siswa adalah keadaan fisik individu, karakteristik tugas, sikap dan keyakinan, kondisi psikologis, anxiety, dukungan sosial, gaya pengasuhan orang tua, dan kondisi lingkungan.

Kata kunci: 3-7 faktor-faktor, prokrastinasi, akademik, prokrastinasi akademik, siswa

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu proses belajar merupakan suatu kegiatan yang pokok atau utama dalam dunia pendidikan. Manusia tidak akan pernah berhenti belajar karena setiap langkah manusia dalam hidupnya akan dihadapkan pada permasalahan yang membutuhkan pemecahan dan menuntut manusia untuk belajar menghadapinya. Belajar merupakan suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa menjadi bisa sehingga proses belajar akan mengarah pada tujuan dari belajar itu sendiri.

Berbicara tentang pendidikan, semua sudah pasti mengetahui betapa pentingnya hal tersebut. Pendidikan dan pengetahuan merupakan modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit pada saat ini. Sebagai peserta didik, siswa diharapkan dapat mampu menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang merupakan kewajiban yang harus dikerjakan sebagai salah satu syarat untuk mendapat nilai yang baik. Dalam mengerjakan tugas di sekolah, siswa diharapkan memiliki waktu dan perencanaan yang baik sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik pula. 

Prestasi belajar siswa yang belum optimal menjadi isu yang menarik untuk dijkaji, karena prestasi belajar yang baik akan mempengaruhi tingkat kualitas pegetahuan dan kemampuan yang siswa miliki. Dari sudut pandang teori beajar, terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor luar dan faktor dalam diri siswa. Faktor luar diantaranya dipengaruhi faktor lingkungan yaitu “alam dan sosial” dan faktor instrumental yaitu “kurikulum, guru, sarana, dan administrasi”. Sedangkan faktor dalam diri siswa diantaranya dipengaruhi faktor fisiologi “fisik” dan faktor psikologi diantaranya adalah “minat, intelegensi, bakat, motivasi, kemampuan kognitif” (Purwanto, 2011; dalam Ramadhan, R. P., & Winata. H.: 2016). 

Fenomena yang terjadi saat ini di setiap sekolah adalah permasalahan siswa yang terlambat mengumpulkan tugas sehingga nilainya diawah standar. Hal ini terjadi karena siswa sering menunda pengerjaan tugas. Penundaan pengerjaan tugas ini disebut prokraktinasi akademik. Oleh karena itu, secara khusus artikel ini akan mengkaji tentang faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik pada siswa.

METODE

Artikel ini merupakan studi literatur, dimana pengumpulan datanya berasal berbagai jurnal maupun buku yang dianalisis sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Pencarian jurnal maupun buku dilakukan secara online melalui mesin pencari google cendekia.

Adapun sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang tidak berasal dari pengamatan langsung, melainkan dari hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya. Data ini dihasilkan dengan mencari berbagai referensi tentang subjek penelitian, yang kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi (Ernaliana, E., & Rasidi, 2021). Metode pengumpulan data dilakukan dalam pencarian ataupun menggali sebuah data dari kepustakaan yang berkaitan dalam permasalahan yang ada. Setelah, data diperoleh maka data tersebut dikumpulkan hingga menjadi dokumen yang dapat digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi sendiri berasal dari bahasa latin “pro” yang mempunyai arti mendorong maju dan tambahan kata “crastinus” yang memiliki arti keputusan besok, dua kata tersebut digabungkan menjadi kalimat prokrastinasi yang berarti menunda sampai hari selanjutnya (Ghufron dan Risnawita, 2019). Prokrastinasi berkaitan dengan ketakutan seseorang mengalami kegagalan, tidak menyukai pekerjaan yang diberikan, tidak sanggup berdiri sendiri, melawan aturan, dan sulit membuat keputusan (Hartman dan Zimberoff, 2003; dalam Abdilla & Fitriana, 2021).

Perilaku menunda menyelesaikan tugas-tugas penting dengan mengalihkan ke tugas-tugas yang lebih menyenangkan atau sering disebut dengan prokrastinasi, telah terjadi sejak zaman Mesir dan Yunani Kuno. Bukti bahwa prokrastinasi telah terjadi sejak zaman Mesir dan Yunani Kuno, salah satunya dapat dibuktikan dengan karya Hesiod di tahun 800 SM. Karya tersebut mengecam perilaku menunda-nunda pekerjaan yang menyebabkan banyak kegagalan (Steel & Ferrari, 2013; dalam Suhadianto & Pratitis, 2019). 

Prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada tugas akademik yang dilakukan secara sadar dengan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan dan tidak penting, tidak bertujuan, tidak memperhatikan waktu sehingga menimbulkan akibat negatif atau kerugian pada pelakunya. Prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan kinerja secara keseluruhan untuk melakukan ak-tivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan (Solomon dan Rothblum, 1984; dalam Ulum, 2016). Sedangkan menurut Mc. Carthy (dalam LaForge, 2008; dalam Ulum, 2016), prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda atau menghindari sepenuhnya tanggung jawab, keputusan, atau tugas yang perlu dilakukan, dan biasanya baru mulai dikerjakan pada saat-saat terakhir batas pengumpulan tugas.

Umumnya prokrastinasi diartikan sebagai kecenderungan irasional menunda untuk memulai atau menyelesaikan sebuah tugas. Perilaku ini melibatkan kesadaran pelaku prokrastinasi yang seharusnya melakukan tugas itu dan bahkan ingin untuk melakukan tugas itu, namun gagal memotivasi diri sendiri untuk melakukan tugas tersebut dalam jangka waktu yang diharapkan atau diharuskan (Ferrari dan Lay dalam Senécal dan Guay, 2000; dalam Ulum, 2016).

Faktor-faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Siswa

Ghufron & Risnawita (2010) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

  1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis individu.

  1. Kondisi Fisik Individu

Faktor dari dalam diri individu yang turut mempengaruhi munculnya prokrastinasi akademik adalah keadaan fisik dan kondisi kesehatan individu, misalnya fatigue. Seseorang yang mengalami fatigue akan memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan prokrastinasi daripada yang tidak. Tingkat inteligensi yang dimiliki seseorang tidak mempengaruhi perilaku prokrastinasi. Walaupun prokrastinasi sering disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang irasional yang dimiliki seseorang.

  1. Kondisi Psikologis Individu

Menurut Millgram dkk, trait kepribadian individu yang turut mempengaruhi munculnya perilaku penundaan, misalnya trait kemampuan sosial yang tercermin dalam self-regulation dan tingkat kecemasan dalam berhubungan sosial. Besarnya motivasi yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi prokrastinasi secara negatif. Semakin tinggi motivasi intrinsik yang dimiliki individu ketika menghadapi tugas, akan semakin rendah kecenderungannya untuk melakukan prokrastinasi akademik. Berbagai hasil penelitian juga menemukan aspek-aspek lain pada diri individu yang turut mempengaruhi seseorang untuk mempunyai suatu kecenderungan perilaku prokrastinasi antara lain rendahnya kontrol diri.

  1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang memengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu berupa pengasuhan orangtua dan lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan yang lenient.

  1. Gaya Pengasuhan Orangtua

Hasil penelitian Ferrari & Ollivete menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis pada subjek penelitian anak, sedangkan tingkat pengasuhan demokratis ayah menghasilkan anak yang bukan prokrastinator. Ibu yang memiliki kecenderungan melakukan avoidance procrastination menghasilkan anak yang memiliki kecenderungan untuk melakukan avoidance procrastination pula.

  1. Kondisi lingkungan 

Kondisi lingkungan yang lenient prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan. Tingkat atau level sekolah, juga apakah sekolah terletak di desa ataupun di kota tidak mempengaruhi perilaku prokrastinasi seseorang.

Rizki (2009; dalam Nafeesa, 2018) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Faktor-faktor tersebut adalah: 

  1. Karakteristik tugas yang dipersepsikan mahasiswa sebagai tugas yang menyenangkan atau membosankan mempengaruhi mahasiswa untuk menunda penyelesaian tugas. Karakteristik tugas yang membosankan pada umumnya membuat mahasiswa melakukan penundaan terhadap suatu tugas. 
  2. Faktor kepribadian prokrastinator. Individu yang memiliki kepercayaan diri yang rendah akan lebih cenderung melakukan prokrastinasi. 
  3. Pengaruh faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan mempengaruhi seseorang untuk menunda pekerjaannya.

Menurut Mustakim (2015) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah:

  1. Locus Of Control, diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa ke arah konsekuensi positif.
  2. Faktor Dukungan Sosial, merupakan salah satu bentuk dorongan yang dilakukan oleh lingkungan sosial dalam bentuk nasihat verbal atau nonverbal yang memberikan manfaat emosional atau efek perilaku bagi individu sebagai mahluk sosial.
  3. Faktor Kepribadian, dapat didefiniskan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian siswa akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan untuk melakukan prokrastinasi atau tidak.
  4. Faktor Perfectionisme, merupakan salah satu aktualisasi diri ideal yang memiliki 3 aspek, yaitu pencarian keagungan neurotik, penuntut yang neurotik, dan kebanggaan neurotik, atau tidak menerima sesuatu yang belum sempurna.

KESIMPULAN

Prokrastinasi yang dilakukan oleh siswa banyak terjadi di sekolah. Prokrastinasi identik dengan bentuk kemalasan dan keterlambatan setiap orang baik orang tua maupun muda dan juga seorang pengangguran juga dapat menjadi seorang prokrastinator karena prokrastinasi tidak membeda-bedakan umur, ras, kepercayaan, jenis kelamin serta suku bangsa. Seseorang yang melakukan prokrastinasi dapat dikatakan sebagai salah satu perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu dan cenderung untuk tidak segera memulai suatu kerja ketika menghadapi suatu tugas. Prokrastinasi dapat dipandang dari berbagai segi karena prokrastinasi ini melibatkan suatu unsur masalah yang kompleks antara satu dengan yang lainnya. Jika dikaitkan dengan kegiatan belajar, siswa akan berusaha untuk mendekatkan pada hal-hal yang menyenangkan. Faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik pada siswa adalah keadaan fisik individu, karakteristik tugas, sikap dan keyakinan, kondisi psikologis individu, anxiety, dukungan sosial, gaya pengasuhan orang tua, dan kondisi lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, F. & Fitriana, S. (2021) Penerapan Konseling Cognitive Behaviour dengan Teknik Self Management untuk Mengatasi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/safrj

Ernaliana, E., & Rasidi, M. A. (2021). Standar Kualitas Pendidikan Dasar Di Nigeria: Studi Kepustakaan. El Midad,

Ramadhan, R. P., & Winata. H. (2016) Prokrastinasi akademik menurunkan prestasi belajar. Ejournal.upi.edu

Ghufron & Risnawita. (2019). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Mustakim. (2015). Hubungan Antara Locus Of Control Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa MAN 1 Medan. Skripsi. Universitas Medan Area. Sumatera Utara.

Nafeesa. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik Siswa yang Menjadi Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah. http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/anthropos

Suhadianto & Pratitis. Nindia (2019)  Eksplorasi Faktor Penyebab, Dampak Dan Strategi Untuk Penanganan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/ 

Ulum, Muhammad Iqbal. (2016). Strategi Self-Regulated Learning untuk Menurunkan Tingkat Prokrastinasi Akademik Siswa. eISSN: 2502-2903

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *