Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK (Guru dan Tenaga Kerja)
Pada tanggal 30 Agustus sampai dengan 1 September 2023 telah dilaksanakan kegiatan Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK (Guru dan Tenaga Kerja) denagn  Uraian Pembahasan Mengenai Perumusan Vis,i Misi, dan Tujuan SMK Negeri 3 Bandung Periode Tahun 2024-2027 (Arief Susanto, S.Pd.)
  1. Review Visi Misi Periode 2020-2023
  2. Visi Menurut Tenaga Pendidik:
  • Visi merupakan keinginan atau cita-cita yang ingin dicapai, sedangkan misi adalah Upaya untuk mencapai cita-cita tersebut (Ibu Dra. Hj. Syafiani Desiana G., S.Pd.)
  • Visi merupakan sesuatu harapan yang ingin dicapai, sedangkan misi adalah action dari harapan kita (Ibu Rosa Hartati, S.Pd., M.M.)
  1. Visi SMKN 3 Bandung periode tahun 2020-2023 yaitu unggul bermutu dalam membentuk insan berkarakter, kompeten, kompetitif berbasis IT, digipreuner, dan berwawasan lingkungan hidup. Tenaga pendidik sudah berprogres hingga >50%, namun Visi ini belum tercapai sepenuh hingga sekarang (2023) secara 100%.
  2. Misi dan Tujuan SMKN 3 Bandung periode tahun 2020-2023 sudah terlaksanakan, namun hasilnya belum maksimal.
  3. Kebijakan-kebijakan yang ada seperti P5, BLUD, Kurikulum Merdeka, guru tamu, dan sebagainya dari tahun 2020 dengan tujuan ‘mengembangkan’, menjadi suatu ‘keharusan’ di periode sekarang.
 
  1. Penentuan Visi Misi SMKN 3 Bandung yang baru
  2. Tujuan SMK menurut UUD no 20 tahun 2023 yaitu “Sistem Pendidikan Nasional mengatur bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.”
  3. Bukan dari ‘jumlah’ terserapnya siswa ke industri, melainkan ‘kecepatan’ siswa yang telah lulus untuk terserap ke industri adalah hal yang menjadi tuntutan bagi SMK. Selain itu, beberapa poin penting yang juga menjadi tuntutan bagi SMK anatara lain; kurikulum yang disusun sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sertifikasi kompetensi siswa, dan kerjasama dengan dunia industri,
  4. Menganalisis potensi sesuai kopetensi keahlian secara spesifik dan mengerucut untuk 4 tahun kedepan secara internal (Man, Money, Method, Machine, Material) dan eksternal (kondisi politik, ekonomi, social budaya, teknologi, dan gepgrafis) dengan metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats) untuk membentuk Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah. Berikut hasil analisis;
  • Strenght : Kemampuan literasi dan numerasi pesesrta didik mencapai batas minimum
  • Weakness : Rasio sarana dan prasarana belum memenuhi kebutuhan, Kualitas Pembelajaran belum memenuhi standar industri, layanan siswa berprestasi kurang memadai
  • Opportunity : Kurikulum Merdeka (politik), kesadaran masyarakat untuk berwirausaha (ekonomi), memfasilitasi budaya malas yang terjadi di masyarakat menjadi peluang usaha baru (social budaya), perkembangan teknologi menjadi peluang untuk berbisnis digital (teknologi), lokasi yang strategis yaitu perkotaan (geografis)
  • Threat : Perubahan kebijakan Pendidikan akibat adanya perubahan kepemimpinan politik yang dapat mempengaruhi program-program Pendidikan SMK, kurikulum, dan pendapatan (politik), penurunan ekonomi yang lambat menyebabkan penurunan peluang pekerjaan (ekonomi), budaya kerja kurang sesuai antara DUDI dengan penerapan di sekolah (sosial budaya), teknologi sebagai pengganti pekerjaan (teknologi), dan kriteria DU/DI yang terlalu tinggi membuat lulusan SMK tidak dapat menyesuaikan kebutuhan DU/DI.
Kebijakan Program Perencanaan Sekolah “Kebijakan pemerintah pusat dan daerah secara khusus dalam penyusunan program perencanaan sekolah.” Visi-Misi dan Tujuan yang ada pada Satuan Pendidikan harus sesuai dengan kebijakan eksternal yang berkesinambungan dengan jalannya pendidikan, dan memiliki kata kunci yang relevan dengan kondisi Satuan Pendidikan itu sendiri. Urgensi Visi dan Misi Sekolah dalam Pengembangan Sekolah “Visi dan Misi sekolah sebagai acuan dalam perencanaa pelaksanaan dan evaluasi program sekolah.”
  1. 31% siswa lulusan SMK di provinsi Jawa Barat bekerja di bidang yang sesuai dengan keahlian mereka. Itu berarti, 69% dari mereka bekerja di bidang yang tidak sesuai.
  2. Capaian Visi dan Misi sekolah di Jawa barat hanya mencapai ‘Simbolis’. Hal ini menunjukkan bahwa Visi dan Misi sekolah tidak menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja sekolah serta tidak dikomunikasikan kepada warga sekolah.
  3. Untuk satuan pendidikan, Visi-Misi dan Tujuan harus berpusat pada peserta didik. Ini merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan pembelajaran yang berkualitas agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
  4. Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu dari Visi-Misi sekolah. Tujuan ini fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik.
  5. Ringkasan Analisis Faktor Strategi
  6. Strength S-O (Strenght-Opportunity)
  • Mengoptimalkan BLUD dalam pembelajaran
  • Mengoptimalkan ruang laboratorium dalam pembelajaran
  • Memberdayakan aset sekolah dalam pembelajaran vokasi
Strenght W-O (Weakness-Opportunity)
  • Meningkatkan kopetensii GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) belum merata
  • Meningkatkan kopetensi peserta didik melalui program guru tamu dari industry
  • Mengoptimalkan bantuan pemerintah untuk penggunaan sarana prasarana pembelajaran di sekolah.
  • Melakukan penyelarasan kurikulum yang dimiliki industri dengan kompetensi disekolah
Strenght S-T (Strenght-Threat)
  • Pemanfaat ruang praktik terpadu (COE) untuk kegiatan praktik secara maksimal
  • Sosialisasi jenjang keahlian SMK kepada mitra industry
  • Meningkatkan kompetensi siswa dalam kegiatan pra kerja
  • Mengoptimalkan program parenting berbasis life skill
  • Rendahnya partisipasi orangtua terhadap sekolah
Strenght W-T (Weakness-Threat)
  • Menjalin kerja sama antara sekolah dengan industri dalam sarana prasarana untuk kepentingan pembelajaran.
  • Meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK yang sesuai dengan industri
  • Peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan magang guru
  • Menyelaraskan kurikulum sekolah dengan kebutuhan kompetensi industry
Analisis lingkungan secara internal dan eksternal di atas menciptakan draft rumusan Visi oleh beberapa tenaga pendidik untuk dianalisis kembali secara lebih rinci agar menciptakan Visi yang relevan dengan satuan pendidikan. Optimalisasi Penyusunan Program Perencanaa Sekolah “Langkah dan Alur Kerja Penyusunan Program sekolah berdasarkan Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan” Materi Rencana Kerja Sekolah (RKS) oleh Wandi Herpiandi, S.Pd., M.Si.
  1. Selain dengan metode SWOT, satuan pendidikan bisa menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk menganalisis Rencana Kerja Sekolah dengan angka sebagai pengukur USG dari tiap poin yang ada.
  2. 3 Cara menyusun Rencana Kerja Tahunan berdasarkan raport pendidikan:
  3. Melalui Platform raport pendidikan, untuk melihat peningkatan dan penurunan poin-poin yang terkait dengan membandingkan capaian dengan tahun lalu.
  4. Melalui Data Prioritas Rekomendasi PBD (Perencanaan Berbasis Data)
  5. Menganalisis Laporan Raport Pendidikan secara rinci
  6. Draft Alternatif Visi
  7. Mencetak Generasi Unggul Berbasis Kompetensi Abad 21.
  8. Menjadikan SMK yang menghasilkan lulusan berintegritas, kreatif dan kompeten.
  9. Menciptakan lulusan SMK unggul yang berkarakter, siap kerja, dan berdaya saing global.
  10. Menjadikan SMK yang menghasilkan lulusan berintegritas, kreatif, dan kompeten.
Nilai-nilai yang terkandung dalam draft alternatif Visi;
  • Karakter : Spiritual, Sosial, Kepribadian, Citizenship, Critical Thinking, Creative, Collaborative, Communication
  • Kebekerjaan : Penguasaan Soft Skill dan Hard Skill (bekerja dan berwirausaha)
  • Daya saing : Lokal, Nasional dan Internasional
Rumusan Visi harus singkat padat dan jelas. Nilai yang terkandung harus menjawab semua tantangan yang ada pada satuan pendidikan menengah kejuruan.
  1. Rumusan Misi
  2. Meningkatkan budaya positif sekolah dalam pembentukan karakter siswa
  3. Mengoptimalkan kemampuan literasi dan numerasi siswa dalam pembelajaran
  4. Mengoptimalkan praktik pembelajaran Teaching Factory dan pengembangan BLUD
  5. Mengoptimalkan sumberdaya sekolah dalam pembelajaran vokasi.
Closing statement dari kepala sekolah: “Kegiatan ini merupakan   proses perencanaan dari rangkaian untuk menetukan Visi dan Misi untuk 4 tahun kedepan dan apabila perencanaannya baik, diharapkan apa yang sudah ditetapkan dapat terwujud.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *