ARTIKEL PENDIDIKAN : BIMBINGAN DAN KONSELING
Fera Praciliani, S.Pd. // Artikel PTBK  UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS X ULP 1 SMK NEGERI 3 KOTA BANDUNG Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Bandung pada saat ini dilaksanakan secara daring, dan dikenal dengan istilah BDR (Belajar dari rumah). Berdasarkan hasil pengamatan diri sebagai guru BK, motivasi belajar peserta didik kelas X ULP 1 tahun pelajaran 2021-2022 dalam melaksanakan kegiatan BDR telah mengalami penurunan hal tersebut ditunjukkan dengan perilaku rendahnya kehadiran peserta didik dalam kegiatan BDR, kurang semangat mengikuti kegiatan BDR dan rendahnya ketercapaian tugas peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar.   Dalam proses pembelajaran dibutuhkan adanya motivasi sebagai suatu penggerak yang timbul dari kekuatan mental peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar yang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam menggairahkan dan penyemangatan dalam belajar, sehingga peserta didik yang termotivasi kuat dan memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Keberadaan motivasi belajar yang optimal dapat memacu peserta didik agar berkeinginan dan berkemauan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tujuan pendidikan yang diharapkannya dapat tercapai maksimal. Menurut Mc.Donald dalam Sardiman (2011) Motivasi adalah perubahan energi dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi belajar dianggap penting di dalam proses belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku peserta didik. Guru BK mempunyai peran yang penting terutama dalam membantu penyelesaian permasalahan peserta didik. Keberadaan guru BK diharapkan dapat membantu meningkatkan kecakapan, keterampilan dan dapat mengembangkan hal-hal yang positif dari peserta didik dengan cara memotivasi mereka. Usaha memotivasi pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara persuasif maupun edukatif agar peserta didik dapat menyadari tugas dan kewajibannya dalam proses belajar. Salah satu upaya yang dilakukan guru BK untuk membantu memotivasi peserta didik selama kegiatan BDR adalah dilaksanakan layanan bimbingan klasikal.  Bimbingan klasikal menurut Wunkel dan Hastuti (dalam Walijiati 2016:2) "bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah siswa yang bergabung dalam satu satuan kegiatan pengajaran". Sependapat denagn itu, Riyadi dkk (2016:1) mengatakan “Bimbingan Klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada kelompok siswa dalam jumlah yang cukup besar antara 30-40 orang siswa”. Layanan bimbingan klasikal yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Bandung  selama ini menggunakan media google classroom. Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media google classroom, guru bersifat aktif sementara peserta didik bersifat pasif.  Selain itu layanan bimbingan klasikal dirasa bersifat monoton karena hanya sebatas pemberian materi berupa handout dan tugas melalui google classroom, sehingga hasil layanan yang diperoleh pun belum optimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan rendahnya kehadiran peserta didik untuk kehadiran layanan bimbingan klasikal karena merasa bosan, keaktifan peserta didik mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal cenderung pasif karena hanya bersifat menerima materi, dan ketercapaiaan tugas selama mengikuti layanan bimbingan klasikal sangat rendah karena peserta didik tidak dapat memahami materi yang disampaikan. Penelitian terkait layanan bimbingan klasikal untuk meningkatkan motivasi peserta didik telah dilakukan oleh Marini Nurul (2019) yaitu terkait “Layanan Bimbingan Klasikal  tentang motivasi belajar pada peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 2 Pontianak menunjukkan  hasil 79 % pada kategori baik, dapat ditafsirkan pelaksanaan layanan klasikal tentang motivasi belajar sudah efektif. Pada penelitian tersebut tidak ada model pembelajaran yang digunakan untuk pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. Model pembelajaran dapat digunakan dalam layanan bimbingan klasikal untuk  menjadikan peserta didik aktif dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan serta sebagai bentuk tindak lanjut dari pengembangan penelitian tersebut. Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang disajikan oleh guru dengan memberikan rangsangan atau pemicu pada peserta didik agar daya nalar dan daya pikir peserta didik teroptimalkan. Menurut Asis Saefuddin dan Ika Berdiati dalam buku Pembelajaran Efektif (2014:56), menyatakan bahwa metoda pembelajaran Discovery Learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi melalui proses menemukan. Guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran discovery learning (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, peserta didik melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Model discovery learning merupakan suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keaktifan peserta didik dalam layanan bimbingan klasikal. Berdasarkan gambaran  kondisi peserta didik dan proses pelaksanaan layanan bimbingan klasikal terhadap peserta didik kelas X ULP 1 di SMK  Negeri 3 Kota  Bandung, maka peserta didik memerlukan layanan bimbingan klasikal  dengan menggunakan model discovery learning  yang dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Dengan demikian maka penelitian tindakan kelas yang akan diteliti adalah “Upaya Meningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Discovery Learning Pada Peserta Didik Kelas X ULP 1 SMK Negeri 3 Kota Bandung” . Artikel PTBK : https://docs.google.com/document/d/1iLBoRrHZ_ymGHimusiC5q1ACqBV1h-96/edit?usp=share_link&ouid=100893184434842438436&rtpof=true&sd=true

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *